oleh: Imam Maulana, Sekretaris DPD PKS Kota Serang
Hari ini 12 November 2025 menjadi hari yang spesial bagi setiap Ayah di Indonesia. Diperingati sebagai hari khusus yakni Hari Ayah. Hari yang diharapkan dapat menjadi pengingat bangsa ini bahwa peran dan kehadiran sosok Ayah begitu penting dalam perjalanan panjang pembangunan di republik ini.
Ayah, kendatipun prioritasnya bagi anak ada di urutan setelah Ibu, namun posisinya dalam menyangga ketahanan keluarga amatlah penting. Dalam diamnya ada keteguhan, pengorbanan, dan keberanian yang menjadi tulang punggung harmoni keluarga.
Seorang ayah adalah penjaga fitrah kepemimpinan dan keteguhan dalam keluarga. Ia menegakkan nilai, memberi arah, dan memastikan setiap anggota keluarga tumbuh dengan pijakan moral dan spiritual yang kokoh. Sementara seorang ibu menumbuhkan kasih sayang dan kehangatan, maka ayah menghadirkan rasa aman dan arah hidup yang jelas — dua hal yang jika berpadu, akan melahirkan generasi berkarakter, beriman, dan berdaya.
Upaya kita dalam membangun bangsa sejatinya dimulai dari membangun para ayah. Ayah yang baik akan melahirkan rumah tangga yang kuat, dan rumah tangga yang kuat akan melahirkan masyarakat yang tangguh. Negara ini membutuhkan lebih banyak ayah yang hadir — bukan hanya secara fisik, tapi juga mendampingi anak-anak saat tengah menata imajinasinya untuk menjalani peran peradabannya menata ibu pertiwi.
Di PKS, memperingati Hari Ayah adalah hal yang sangat penting hingga dibuat dalam bentuk Instruksi Pimpinan yang wajib dilaksanakan. Dalam surat edaran memaknai Hari Ayah Nasional, diinstruksikan kepada seluruh Anggota Pelopor dan Penggerak untuk melaksanakan dan mendokumentasikan Aktivitas Gerakan Nasional Kumpul Keluarga serta di-upload secara serentak di Sosial Media saat momentum Launching Gerakan ini oleh Presiden PKS.
PKS meyakini bahwa keluarga adalah pilar utama peradaban. Di dalam keluarga yang kuat, lahir pribadi-pribadi yang beriman, mandiri, dan memiliki komitmen terhadap keagamaan dan kebangsaan yang kuat. Dan pada jantung keluarga itulah, berdiri sosok ayah — pemimpin yang memikul amanah besar dari Allah untuk menuntun keluarga menuju keberkahan.
Hari Ayah Nasional harus menjadi momentum untuk mengingat kembali betapa pentingnya kebijakan publik yang berpihak pada penguatan keluarga.
Mulai dari waktu kerja yang ramah keluarga, sistem pendidikan yang menumbuhkan karakter, hingga lingkungan sosial yang mendukung peran ayah dan ibu secara seimbang. Saya pikir PKS sangat perhatian terhadap persoalan tersebut dan terus berupaya memperjuangkan hadirnya kebijakan yang meneguhkan peran keluarga sebagai pusat pembangunan manusia Indonesia.
***
Sejujurnya yang harus diberikan apresiasi di hari ayah adalah istri dan anak-anak kita yang hebat-hebat. Istri yang selalu bercerita tentang kepahlawanan suaminya dalam menjalankan peran dan tanggungjawab di depan anak-anak. Anak-anak hebat yang memahami tugas ayahnya yang sedang berjuang memperbaiki kehidupan keluarga dan masyarakat dunia.

0 Komentar