Sejumlah mahasiswa Ilmu Politik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa (Untirta) melakukan wawancara dan dialog bersama Sekretaris Umum DPD PKS Kota Serang, Imam Maulana, dalam agenda Ngobrol Bareng yang rutin digelar setiap pekan. Kegiatan ini menjadi ruang pertukaran gagasan seputar peran anak muda, politik, pendidikan, sosial, dan kontribusi untuk Kota Serang.
Dalam pemaparannya, Imam Maulana menegaskan bahwa PKS membuka diri sebagai wadah pembinaan generasi muda yang ingin menyalurkan minat, bakat, dan passion mereka secara positif. Menurutnya, anak muda membutuhkan ruang yang sehat untuk bertumbuh dan belajar mengambil peran sosial. “PKS ingin menjadi tempat bagi anak-anak muda untuk menyalurkan minat dan passion mereka. Bukan hanya bicara politik praktis, tapi juga pembinaan karakter dan kepedulian,” ujar Imam.
Ia juga mendorong mahasiswa agar tidak apatis terhadap persoalan yang ada di sekitarnya. Kepedulian, kata Imam, bisa dimulai dari hal-hal sederhana. “Perubahan besar selalu berawal dari kesadaran kecil. Dimulai dari memperbaiki diri dan lingkungan terdekat, lalu perlahan peduli pada isu-isu yang lebih luas,” jelasnya.
Imam Maulana turut menjelaskan bahwa PKS Kota Serang aktif menerima aspirasi masyarakat dan melakukan advokasi di berbagai sektor strategis. Mulai dari persoalan infrastruktur, pendidikan, hingga ketenagakerjaan menjadi perhatian partai dalam menjalankan fungsi pelayanan publik. “Kami terbuka terhadap aduan masyarakat. Beberapa persoalan infrastruktur, pendidikan, dan tenaga kerja yang kami dampingi dan advokasi agar mendapatkan solusi,” katanya.
Lebih lanjut, Imam menekankan bahwa PKS tidak menunggu anak muda datang, tetapi justru aktif menyapa dan mendengarkan kebutuhan mereka. “PKS datang kepada anak-anak muda untuk bertanya: apa yang dibutuhkan, apa potensi mereka, dan peluang apa yang bisa kami hadirkan agar mereka bisa berkontribusi,” ungkapnya.
Dalam era digital, PKS Kota Serang juga memanfaatkan media sosial sebagai sarana edukasi politik dan komunikasi publik. Imam menyebut, ruang digital menjadi medium penting untuk menjangkau generasi muda secara lebih luas. “Kami juga aktif menyapa dan mengedukasi audiens melalui media sosial, karena di sanalah anak-anak muda banyak berinteraksi hari ini,” tutupnya.
Dialog ini diharapkan dapat memperkaya perspektif mahasiswa mengenai politik yang partisipatif dan mendorong lahirnya generasi muda yang kritis, peduli, serta siap berkontribusi bagi masyarakat dan daerah.
Dokumentasi:





0 Komentar